Oleh: Agusto Sulistio, Pegiat Media Sosial.
IPOL.ID – Saat dulu masih di bangku Sekolah Dasar atau Taman kanak-kanak, Guru kita menyuguhkan gambar peta dan “Globe” atau Bola Dunia. Lalu kemudian sambil melihat pulau-pulau kecil di antara laut samudra yang ditandai oleh warna biru di atas bola dunia yang kita putar perlahan dengan rasa penasaran melihat garis-garis melintas diantara hamparan pulau dan benua dengan warna yang berbeda.
Sekilas unuk mengingatkan masa kecil kita dulu saat pertama melihat gambar peta. Mungkin saat itu ada yang terobsesi dengan gambar peta itu, lalu menghabiskan waktu untuk belajar dan menggambar peta harta karun, memetakan tanah imajiner dan merencanakan rute ke tempat-tempat jauh yang ingin dikunjungi.
Warna dalam petak peta diartikan suatu wilayah negara yang dipisahkan dari tetangganya dengan garis rapi, lalu perbatasan digambarkan dengan jelas, goresan garis telah memisahkan kebangsaan yang ditakdirkan untuk nasib yang berbeda. Tanda garis pada peta menandai kemungkinan terjadinya eksplorasi dan petualangan, untuk mengunjungi budaya asing dengan aneka makanan dan bahasa yang berbeda. Namun sebagian mengartikan garis perbatasan adalah tembok penjara yang membatasi semua kemungkinan.