IPOL.ID – Lantaran setiap hari dipenuhi sampah eceng gondok dan anorganik di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Kecamatan Penjaringan melakukan pengerukan sampah di waduk tersebut, Kamis (1/12).
Pengerukan waduk dilakukan untuk menjaga kebersihan sekaligus menjaga luas waduk dalam menampung air.
“Sampah-sampah yang dibersihkan adalah eceng gondok/organik dan sampah warga/anorganik yang dibuang ke waduk,” ungkap Pengawas Lapangan UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan, Rabiulla, Kamis (1/12).
Seperti diketahui sampah anorganik yaitu kaleng, kantong plastik, beling, kaca, botol plastik, kertas dan lainnya. Selain eceng gondok, sampah anorganik pun tampak memenuhi Waduk Pluit, hingga tidak enak dilihat oleh pandangan mata.
Rabiulla mengatakan, dalam pengerukan ini dikerahkan tujuh unit alat berat untuk mengangkut sampah.
“Untuk membersihkan Waduk Pluit, sebanyak tujuh alat berat kami turunkan, yaitu empat unit dredger ponton, satu unit ampibius excavator ultratrex, dan dua unit kapal berky. Selain itu, untuk menyisir sampah pada lokasi-lokasi yang sulit dijangkau alat berat beberapa petugas badan air juga diterjunkan ke sana,” katanya.
“Setiap harinya kami dapat mengumpulkan 18 meter kubik sampah, tetapi saat hujan deras beberapa waktu lalu berhasil kami kumpulkan 63 meter kubik sampah,” ungkapnya.
Lebih jauh, Rabiulla mengimbau kepada warga di sekitar Waduk Pluit untuk mau berkolaborasi menjaga kebersihan.
“Mohon kerjasamanya, kesadarannya untuk tidak membuang sampah di Waduk Pluit. Kami akan membantu warga untuk mengangkat sampah, cukup letakan di tempat yang sudah disediakan, jangan dibuang ke waduk, supaya waduk tetap bersih dan dapat menampung air dengan baik sebagaimana fungsinya,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)