IPOL.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir kembali menegaskan posisi dan garis perjuangan politik yang diambil oleh Muhammadiyah.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Haedar, Minggu (6/8), dalam acara Pembukaan Idepolitor yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, dalam realitas politik lima tahunan (pemilu), Muhammadiyah tidak terlibat. Sebab politik lima tahunan tersebut menjadi domain dari Partai Politik. Meskipun demikian, Muhammadiyah tidak anti politik.
Jalur politik yang diambil oleh Muhammadiyah adalah politik kebangsaan dan kenegaraan, yaitu melalui cara pembinaan masyarakat yang membangun, memajukan, mencerdaskan, dan memajukan bangsa dan negara.
Kalau ini dipegang bapak ibu sekalian maka Muhammadiyah tidak akan terlibat dalam partisipasi politik setiap lima tahunan, karena itu urusan partai politik.” Ungkap Haedar.
Meski secara organisasi tidak terlibat dalam pemilihan lima tahunan, namun Muhammadiyah memberikan keleluasaan kepada warganya dalam menyalurkan hak-hak politiknya. Bahkan Muhammadiyah mendorong warganya untuk tidak menjadi golongan putih (golput).