“Semalam informasinya (harga telur) sudah naik lagi. Tapi belum tahu karena barang belum sampai. Kadang bisa naik, kadang bisa turun. Harga masih belum normal,” beber dia.
Diakuinya harga telur ayam beberapa waktu lalu sempat turun berkisar Rp23 ribu hingga Rp24 ribu per kilogram, tapi hanya dalam waktu satu pekan harga kembali merangkak naik menjadi Rp25 ribu.
Yanto mengungkapkan, dampak kenaikan harga dan terpuruknya daya beli masyarakat, dia harus mengurangi jumlah belanja, hingga hanya mengambil untung sedikit dari setiap pembelian.
“Karena kalau telur enggak berani stok lama, paling empat sampai lima hari sudah harus habis. Kalau enggak habis rusak, pembeli bisa kecewa karena kualitasnya sudah jelek,” ujarnya. (Joesvicar Iqbal)