“Mereka (warga) mungkin enggak nyaman sampai meriksa ke kamar mandi. Kadang alasannya oh bapaknya lagi mandi. Jadi kan enggak bisa dimasukin. Ada juga alasannya baru saya kuras kok,” katanya.
Junaidah menekankan pihaknya sudah meminta kepada seluruh kader Jumantik bila ada warga yang menolak rumahnya dilakukan pemeriksaan jentik segera melapor ke Puskesmas.
Nantinya, laporan tersebut bakal ditindaklanjuti dengan mengerahkan petugas gabungan dari unsur tiga pilar Kecamatan Cakung untuk melakukan pemeriksaan jentik aedes aegypti.
Hasilnya terbilang efektif karena setelah warga melihat petugas gabungan dari Puskesmas, Kecamatan, Bhabinkamtibmas, Babinsa mereka bersedia rumahnya diperiksa.
“Kita juga minta data sama Jumantik orang-orang yang susah dimasuki rumahnya. Akan kita datangi ke situ. Karena kita datangi ramai-ramai ya langsung diperbolehkan,” tegasnya.
Sebagai informasi berdasar data Puskesmas Kecamatan Cakung pada periode 22-27 April 2024 tercatat 56 kasus DBD, yang 32 di antaranya merupakan anak usia 0-18 tahun.