Menurutnya, penggunaan robot melibatkan multidisipliner, tidak hanya tenaga kesehatan atau peneliti. Tenaga kesehatan perlu mendapat pendidikan atau pelatihan terkait teknologi yang digunakan.
“Pertanyaan yang muncul adalah apakah kurikulum pendidikan tenaga kesehatan kita sudah mencakup materi tentang robotik dan teknologi terkait. Jika saat ini belum ada, kita perlu memikirkan hal ini secara bersama-sama agar ketika saatnya tiba, kita siap untuk menggunakan robot dalam praktik kesehatan,” ucapnya.
Feni menjelaskan, penggunaan robot kesehatan untuk merawat pasien lansia telah mulai diterapkan di Jepang. Meskipun belum semua rumah sakit atau institusi menerapkannya, beberapa telah memanfaatkan teknologi ini.
“Robotika dalam bidang kesehatan, terutama penggunaan humanoid robot dan drone, berperan sebagai perawat yang dapat membantu memberikan perawatan kepada pasien lansia,” tuturnya.
Namun, lanjut Feni, beberapa hal perlu dipertimbangkan dalam interaksi antara manusia dan robot.
“Perbedaan gen dan karakteristik lainnya dapat memberikan kesan berbeda terkait penggunaan robot dalam perawatan kesehatan, serta memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan itu sendiri,” ujarnya.