IPOL.ID – Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran telah berlangsung 6 bulan sejak pelantikan Oktober 2024. Namun, ke mana arah kebijakan luar negeri Indonesia? Ini masih menjadi teka-teki dan pertanyaan besar, bahkan di kalangan penstudi hubungan internasional.
Kepala Pusat Riset Politik – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Athiqah Nur Alami, mengungkapkan hal tersebut dalam webinar “Teka-Teki Kebijakan Luar Negeri Indonesia Era Presiden Prabowo Subianto”, Rabu (28/05). Kegiatan ini hasil kolaborasi BRIN bersama Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan Asosiasi Ilmu Hubungan International Indonesia (AIHII).
Menurutnya, hal tersebut terjadi tidak hanya karena konstelasi global yang semakin dinamis, tetapi juga berhubungan dengan gaya kepemimpinan Presiden Prabowo. Khususnya terkait kebijakan luar negeri yang mungkin berbeda dengan era sebelumnya.
Dalam paparannya, Athiqah berfokus pada konteks geopolitik. Khususnya, bagaimana sebenarnya politik luar negeri Indonesia dipengaruhi oleh dinamika geopolitik di Indo-Pasifik.