IPOL.ID – Jumlah kematian jamaah haji Indonesia yang terbilang tinggi menjadi sorotan Tim Amirul Hajj.
Direktur Jenderal SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Yuli Farianti, mengatakan, untuk menekan kematian jamaah, khususnya pada saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), strategi yang diterapkan adalah menyatukan PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan dengan Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) untuk mendampingi jamaah.
“Strateginya adalah bersatunya PPIH yang akan dibagi menjadi 8 markaz/maktab. Para dokter spesialis akan standby di markaz tersebut. Para dokter dan perawat akan mengisi markaz yang TKHK-nya sedikit, sementara jumlah jemaahnya banyak,” ujar Yuli.
Kepala BPOM, dr Taruna Ikrar, yang juga merupakan anggota Tim Amirul Hajj, mengatakan, angka kematian jamaah yang cukup tinggi pada musim haji tahun ini menjadi perhatian serius bagi Tim Amirul Hajj.
“Ini satu minggu sebelum puncak haji, data yang meninggal dunia lebih tinggi dari tahun lalu pada hari yang sama. Saat ini ada 108 orang jamaah yang meninggal dunia,” ungkap Taruna Ikrar.