IPOL.ID – Setiap etnis atau suku di Indonesia memiliki senjata khas sebagai simbol kebesaran masing-masing daerah. Semisal, etnis Jawa memiliki keris sebagai senjata kebesaran, kemudian Sunda terkenal kujangnya. Dan etnis Betawi dengan goloknya.
Bicara golok, senjata tajam ini telah menjadi identitas raja hingga pejabat tertentu sejak zaman baheula. Nah untuk menggalinya lebih dalam ipol.id berbincang santai dengan salah satu perajin golok yakni Aken Sutra Sukendar, warga Cipayung, Jakarta Timur.
Aken Sutra Sukendar pun menjelaskan, kenapa golok harus diperhatikan. Sejak usia tujuh tahun, dirinya sudah menyenangi senjata tajam. Hanya dalam perkembangannya banyak orang belum mengetahui rinci tentang golok. Seperti nama bagian-bagian dari golok itu sendiri.
Golok memiliki bagian seperti perah (pegangan), selut (guard), gagodong, sarangka (sarung), simeut meting (pengikat). Kemudian bilah, saseket (bagian tajam), ujung golok namanya congo, dan curuk (turunan).
“Seperti itu yang harus diperhatikan dan saya akan terus mensosialisasikan golok ini, sebagai edukasi agar ada pewarisnya,” cerita Aken saat ditemui ipol.id di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).