IPOL.ID – Jelang hari Raya Idul Fitri 2023, Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan beberapa imbauan kepada para pemudik. Pengisian tanki bahan bakar kendaraan yang maksimal sebelum mudik, menjadi salah satu ajakan penting, agar terhindar dari antrean panjang di SPBU dan rest area jalan tol.
“Selama periode Posko Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023, BPH Migas dan Pertamina menyiagakan 114 Terminal BBM, 7.491 SPBU dan 68 DPPU, serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah-wilayah dengan demand tinggi. Secara umum kondisi Ketahanan Stok BBM aman, baik Gasoline maupun Gasoil, dengan Ketahanan Stok diatas 16 Hari,” ujar Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas (BPH Migas) Erika Retnowati, pada konferensi pers di Jakarta Senin (10/4/2023).
BPH Migas Sendiri resmi ditunjuk Kementerian ESDM sebagai Koordinator Posko Nasional Sektor ESDM untuk Hari Raya Idul Fitri 1444 H tahun ini.
Erika lantas memrediksi akan terjadi peningkatan demand harian BBM selama Hari Raya Idul Fitri Tahun 2023. Di antaranya gasoline meningkat sekitar 10,3 persen, avtur meningkat sekitar 7,3 persen. Sementara kerosene diperkirakan turun sekitar 1,4 persen dan Gasoil turun sekitar 8,7 persen.
Senada, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengutarakan, Ditjen Migas bersama Pertamina Patra Niaga telah menyusuri Pantai Utara Jawa hingga Semarang guna melihat persiapan yang menyeluruh mulai dari perencanaan hingga implementasi. Pola konsumsi BBM tahun ini, terang Tutuka, akan berbeda dengan tahun sebelumnya karena waktu libur tahun ini lebih panjang. Untuk itu, pola ini perlu menjadi pemahaman bersama.
“Diperkirakan puncaknya (konsumsi BBM) itu tidak langsung turun, perlu waktu cukup lama, sekitar dua minggu. Sehingga diperlukan ketahanan yang cukup lama untuk mensuplai jumlah pasokan pada saat puncak. Walaupun kita pahami puncak kebutuhan tahun ini tidak lebih tinggi daripada puncak kebutuhan tahun sebelumnya, tetapi lebih lama,” terang Tutuka.
Antisipasi Antrean
Dalam konferensi pers tersebut, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengatakan pihaknya mengantisipasi lonjakan kebutuhan dan penumpukan kendaraan di titik tertentu dengan beberapa langkah. Di antaranya dengan mengoperasikan SPBU berjalan.
“Tahun ini kami sudah siapkan 381 motoris. Jumlah ini terbanyak mengingat tahun sebelumnya hanya tersedia dua ratusan. Pertamina Patra Niaga juga menyediakan 201 titik SPBU kantong, di sekitar Pulau Jawa dan Sumatera bagian selatan serta 1500 SPBU 24 jam dan 42 titik kios SPBU modular di jalur selatan Pulau Jawa,” ujar Ega.
Guna mengamankan distribusi BBM dan menghilangkan hambatan kemacetan, posko juga sudah siap menghadirkan pengawalan dari kepolisian. “Yang pasti, silakan isi full tank BBM kendaraan sebelum mudik, dan akan lebih baik menggunakan BBM nonsubsidi karena akan jauh lebih irit,” imbau Ega.
Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga M Agus Setiawan, mengungkap, untuk mengantisipasi gangguan melubernya kendaraan di SPBU rest area jalan tol, maka akan dilakukan pembatasan dan pengalihan SPBU untuk sementara. “Bila pada titik tertentu SPBU rest area terjadi antrean panjang sehingga mengganggu kelancaran arus, maka kami akan mengalihkannya di SPBU rest area jalan tol selanjutnya,” ujarnya.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Setiawan, Jasa Marga dan kepolisian akan mengarahkan kendaraan untuk mengisi BBM di pintu keluar jalan tol. “Kami tentu berkoordinasi penuh dengan kepolisian setempat untuk mengamankan kalancaran arus lalu lintas di sepanjang jalan tol,” ujarnya.
Terkait ini, Erika Retnowati menambahkan sinergitas memang melibatkan Korlantas Polri. Hal ini juga berhubungan dengan adanya rute-rute yang dilakukan pembatasan ataupun titik-titik kemacetan.
Selain itu posko juga melibatkan Kementerian Perhubungan baik Perhubungan Darat, Laut dan Udara, terkait dengan peningkatan aktivitas pergerakan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Badan Pengatur Jalan Tol dan PT Jasa Marga, terkait dengan kesiapan Jalur Tol dan Fasilitas Rest Area di Ruas Tol. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah-daerah rawan bencana dan cuaca ekstrim.
“Dengan Sinergitas ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan maupun kendala, dapat kami antisipasi di awal dan teratasi dengan lebih sigap,’ lanjut Erika.
Posko akan berjalan sejak 10 April 2023 hingga 2 Mei 2023 mendatang. Selama masa kerja Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Idul Fitri 1444 H, informasi serta pengaduan masyarakat dapat disampaikan melalui Posko BPH Migas (021-5276709), WhatsApp helpdesk BPH Migas (081230000136), Contact Center ESDM 136 atau email [email protected]. (timur)