“China siap meningkatkan komunikasi dan konsultasi dengan Indonesia melalui jalur diplomatik dan menangani masalah maritim antara kedua negara dengan baik,” kata Lin Jian dalam konferensi pers pada 24 Oktober.
Menurut Yuhanes Antara, pejabat Bakamla yang mengawal insiden ini, sikap tegas Indonesia diperkuat dengan adanya pengakuan internasional terhadap Landas Kontinen Indonesia di Laut Natuna Utara berdasarkan UNCLOS 1982, yang memberikan hak eksplorasi dan eksploitasi penuh kepada Indonesia.
Juru bicara kepresidenan Indonesia, Hasan Nasbi, dan Kementerian Luar Negeri menolak berkomentar tentang tiga pelanggaran oleh kapal China tersebut. Yang pertama terjadi sehari setelah Prabowo bertemu dengan Wakil Presiden Tiongkok, Han Zheng, pada 20 Oktober.
Han berada di Jakarta untuk menghadiri pelantikan Prabowo.
Namun, pada pertengahan minggu lalu, Menteri Pertahanan Indonesia yang baru, Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan pertemuan dalam suasana bersahabat dengan Duta Besar China, Wang Lutong, yang melakukan kunjungan kehormatan kepadanya.