“Pertemuan berlangsung hangat, dan keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan China, termasuk melakukan latihan militer bersama,” tulis Kementerian Pertahanan melalui X.
Hubungan diplomatik dan potensi ketegangan
Khairul Fahmi menambahkan bahwa langkah pengusiran kapal China itu harus tetap mempertimbangkan keseimbangan hubungan diplomatik.
“Tindakan tegas ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjaga kedaulatan sekaligus membuka peluang untuk memperkuat dialog dengan China,” kata Fahmi.
Prabowo, dengan latar belakang militernya, melihat situasi ini sebagai peluang untuk menunjukkan ketegasan tanpa mengabaikan hubungan baik dengan negara-negara tetangga, kata Fahmi.
Apabila dikelola secara bijaksana, insiden ini justru bisa menjadi titik awal untuk membangun kemitraan yang lebih kokoh dan saling menguntungkan, tambah dia.
Indonesia sendiri tetap menyatakan bahwa tidak ada konflik langsung dengan China terkait Laut China Selatan.
Namun, pemerintah Indonesia berulang kali melayangkan protes atas masuknya kapal nelayan dan kapal penjaga pantai China yang memasuki wilayah dekat Kepulauan Natuna yang merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau.